Monday, September 11, 2006

Analisa Teknikal

Analisa Teknikal (technical analysis) adalah salah satu analisis atau metode pendekatan yang mengevaluasi pergerakan suatu harga saham, kontrak berjangka (future contract), indeks dan beberapa instrumen keuangan lainnya.

Para analis teknikal ini melakukan penelitian yang mendasar terhadap pola pergerakan harga komoditi yang berulang dan dapat di prediksi. Bahkan analisis teknikal bisa juga diartikan suatu studi utama mengenai harga, termasuk besarnya (volume) dan posisi terbuka (open interest).

Jadi pada intinya analisis teknikal merupakan analisis terhadap pola pergerakan harga di masa lampau dengan tujuan untuk meramalkan pergerakan harga di masa yang akan datang.
Justify Full
Analisis teknikal ini sering juga disebut dengan chartist karena para analisisnya melakukan studi dengan menggunakan grafik (chart), dimana mereka berharap dapat menemukan suatu pola pergerakan harga sehingga mereka dapat mengeksploitasinya untuk mendapatkan keuntungan.

Dalam analisis teknikal, memprediksikan pergerakan harga saham sama seperti memprediksi pergerakan harga komoditi karena para analis hanya melihat faktor grafik dan volume transaksi saja.
PRINSIP DASAR ANALISIS TEKNIKAL

3 (tiga) buah prinsip yang digunakan sebagai dasar dalam melakukan analisis teknikal, yaitu :

1. Market Price Discounts Everything

Yaitu segala kejadian-kejadian yang dapat mengakibatkan gejolak pada bursa saham secara keseluruhan atau harga saham suatu perusahaan seperti faktor ekonomi, politik fundamental dan termasuk juga kejadian-kejadian yang tidak dapat diprediksikan sebelumnya seperti adanya peperangan, gempa bumi dan lain sebagainya akan tercermin pada harga pasar.

2. Price Moves in Trend

Yaitu harga suatu saham akan tetap bergerak dalam suatu trend. Harga mulai bergerak ke satu arah, turun atau naik. Trend ini akan berkelanjutan sampai pergerakan harga melambat dan memberikan peringatan sebelum berbalik dan bergerak kea rah yang berlawanan.

3. History Repeats It Self

Karena analisis teknikal juga menggambarkan faktor psikologis para pelaku pasar, maka pergerakan historis dapat dijadikan acuan untuk memprediksi pergerakan harga di masa yang akan datang.

Pola historis ini dapat terlihat dari waktu ke waktu di grafik. Pola-pola ini mempunyai makna yang dapat diinterprestasikan untuk memprediksikan pergerakan harga.

Support & Resistance

Level tahanan harga yang bergerak antara bullish (uptrend) dan bearish (downtrend). Bullish mendorong harga-harga naik, dan bearish menurunkannya. Penunjuk harga pada dasarnya bergerak menunjukkan sampai seberapa jauh harga bergerak naik atau turun


Support and Resistance Levels

Support - Level tahanan harga dibawah harga pasar saat itu, dimana buying interest seharusnya bisa menguasai tekanan penjualan dan mempertahankan harga agar tidak jatuh

Resistance - level tahanan harga diatas harga pasar saat itu, dimana tekanan penjualan seharusnya cukup kuat untuk menguasai tekanan pembelian dan mempertahankan agar tdak terlalu tinggi

Ketika investor mengharapkan perubahan, seringkali mereka lakukan dengan tiba-tiba.
Catatan: breakout diatas level resistance disertai dengan peningkatan yang signifikan di volume tersebut

Perkembangan level support dan resistance kemungkinan merupakan kejadian yang paling nyata dan terukur di chart harga. Penetrasi level support/resistance bisa dipicu oleh perubahan fundamental diatas atau dibawah ekspektasi investor (contohnya: perubahan pendapatan, manajemen, kompetisi dll.) atau oleh self-fullfilling prophecy (investor melakukan pembelian saat harga naik)

Penyebabnya tidak sesignifikan seperti efek new expectations yang menuntun pada level harga baru
Supply and demand

Tidak ada yang misterius mengenai support dan resistance: merupakan supply dan demand klasik. Mengingat kembali class ‘Econ 101', garis supply/demand menunjukkan bahwa supply dan demand akan berada pada harga yang diberikan

Garis supply menunjukkan quantity (seperti: jumlah saham) dimana penjual akan melakukan aksi pada harga yang diberikan. Ketika harga naik, quantity penjual juga meningkat saat itu sehingga banyak investor ingin menjual pada harga tertinggi tersebut. Garis demand menunjukkan jumlah saham dimana pembeli ingin membeli pada harga yang diberikan. Ketika harga naik, quantity pembeli menurun saat itu sehingga sedikit investor yang mau membeli pada harga yang tinggi

Pada harga yang diberikan, chart supply/demand menunjukkan berapa banyak pembeli dan penjual. Di pasar terbuka, garis ini secara berkala berubah-ubah. Ekspektasi investor dapat berubah dan juga harga yang ditunjukkan antara pembeli dan penjual masuk akal. Breakout diatas level resistance merupakan bukti upward shift pada garis permintaan dimana lebih banyak pembeli ingin membeli pada harga tinggi. Sama dengan kegagalan support level menunjukkan bahwa garis supply telah berubah downward

Fondasi dari perangkat technical analis berdasarkan konsep supply/demand. Chart harga-harga untuk instrument financial memberikan kita penglihatan yang lebih terhadap kegiatan ini
Traders' remorse

Mengikuti penetrasi level support/resistance, sangat umum bagi trader untuk mempertanyakan level harga terbaru. Contohnya, setelah breakout diatas resistance level, pembeli dan penjual bisa mempertanyakan validitas harga baru dan memutuskan menjual. Hal ini menciptakan fenomena yang disebut “traders remorse” dimana harga-harga kembali ke level support/resistance mengikuti breakout harga

Price action karena periode remorse adalah krusial. 1 dari 2 hal bisa terjadi. Apakah itu consensus dari ekspektasi dimana harga baru tidak bisa dijamin , dalam hal ini harga-harga akan bergerak mundur ke level sebelumnya; atau investor akan menerima harga baru, dalam hal ini harga-harga akan terus bergerak searah penetrasi. Jika mengikuti trader's remorse, consensus ekspektasi terhadap harga terbaru yang lebih tinggi tidak dijamin, “bull trap” (atau false breakout) klasik tercipta

Sentiment yang sama menciptakan bear trap. Harga-harga jatuh dibawah level support sangat lama agar downtrend berkurang (atau sell short) dan kemudian bounce back diatas level support meninggalkan downtrend

Cara yang paling baik untuk quantify ekspektasi mengikuti breakout adalah dengan mengasosiasikan volume dengan breakout harga. Jika harga-harga menembus level support/resistance dengan peningkatan yang besar pada volume dan periode trader' remors relative low volume, hal ini menunjukkan ekspektasi baru akan terjadi (minoritas investor akan salah bertindak)

Sebaliknya, jika breakout pada volume moderat dan periode “remorseful” sedang dalam level peningkatan, hal ini menunjukkan sedikit sekali ekspektasi investor berubah dan kembali ke ekspektasi aslinya. Resistance menjadi support. Ketika level resistance berhasil ditembus, levelnya berubah menjadi level support
Resistance becomes support

1 dari 2 hal yang akan terjadi ketika harga instrument financial mendekati level support/resistance. Di satu sisi, hal tersebut dapat bereaksi sebagai reversal point. Dengan kata lain, ketika harga saham jatuh ke level support, harga akan naik kembali. Sementara di sisi lain level support/resistance akan bergerak balik saat penetrasi

Contohnya, ketika harga pasar jatuh dibawah level support, level support sebelumnya akan menjadi level resistance sementara pasar kemudian kembali ke level sebelumnya

TREND LINES

Konsep trend sangat esensial pada pendekatan technical terhadap analisis pasar. Semua perangkat yang digunakan oleh chartist- level support dan resistance, price pattern, moving averages dan trend lines dan sebagainya- memiliki tujuan dasar dalam membantu mengukur trend pasar untuk tujuan berpartisipasi dalam trend tersebut

Trend Lines: Uptrend and Downtrend
TREND MEMILIKI 3 ARAH

Kebanyakan orang selalu berfikir pasar selalu mengenai uptrend atau downtrend. Faktanya adalah pasar bergerak dalam 3 arah: keatas, kebawah, dan flat. Sangat penting dikenal perbedaan ini agar paling tidak pada saat yang ketiga, harga-harga bergerak flat atau datar. Tipe flat ini mencerminkan periode keseimbangan dalam level harga dimana kekuatan supply dan demand dalam kondisi relative stabil. Hal ini mendefinisikan trend gerakan menyamping (sideways trend) sebagai trendless market

Tipe perubahan ini selalunya tidak konstan, berdasarkan berita dan rumor. Perubahan seperti ini akan menciptakan trap pada bullish atau bearish market

T Ada 3 keputusan dalam menghadapi trader- apakah akan long (beli), short (jual) atau tidak melakukan apa-apa terhadap pasar. Ketika pasar naik, strategi pembelian sangat disarankan. Ketika jatuh, pendekatan kedua sangat tepat. Walau bagaimanapun, ketika pasar bergerak kesamping, pilihan ketiga-keluar dari pasar-biasanya merupakan keputusan yang bijak

Anda bisa lihat itu, dengan merubah hari, atau minggu sebagai frame waktu, chartist sebaiknya memutuskan arah dan durasi trend

Pasar dibentuk dari berbagai jenis trend, dan pengenalan dari trend ini akan sangat menentukan sukses atau tidaknya investasi jangka panjang/pendek.

Moving Averages

Moving Averages adalah salah satu teknikal indicator serba guna dan yang paling umum digunakan, karena cara terbentuknya dan fakta bahwa sangat mudah dihitung dan di uji. Moving Averages adalah basis sistem untuk banyak trend mechanical. Pada dasarnya trend yang mengikuti pasar, oleh karena itu hanya memberitahukan kepada kita trend yang terjadi setelah fakta

Moving Average, MA

Untuk mengetahui pergerakan selama 50 hari pada penutupan harga, harga selama 50 hari kebelakang ditambahkan keatas dan totalnya dibagi 50. Istilah bergerak/moving digunakan karena hanya harga selama 50 hari yang digunakan pada kalkulasi, untuk itu the body of the data di rata-ratakan bergerak maju setiap hari perdagangan baru

Catatan, average yang bergerak tidak bisa dihitung sebelum memiliki data periode “n”. Contohnya , kita tidak bisa menampilkan average pergerakan selama 50 hari sebelum hari ke 50 dari chart

Moving Averages yang paling umum adalah average hari 20,30,50,100 dan 200. Setiap Moving Average menyediakan interpretasi yang berbeda terhadap apa yang akan dilakukan instrument harga. Tidak selalu hanya ada satu frame waktu. Moving Averages dengan time span yang berbeda-beda menceritakan cerita yang berbeda-beda. Semakin pendek time span, semakin sensitive Moving Averege terhadap perubahan harga. Semakin panjang time span, sedikit sensitive atau semakin lembut Moving Average. Moving Averages digunakan untuk menegaskan arah trend dan kelembutan harga dan fluktuasi volume atau “noise” yang bisa membingungkan interpretasi

Ini beberapa tipe Moving averages didalam chart

Simple Moving Average (SMA)
Exponential Moving Average (EMA)
Smoothed Moving Average (SMMA)
Linear Weighted Moving Average (LWMA)

No comments:

Post a Comment


...

Dua cara menghasilkan uang gratis dari internet bersama Marketiva.com:

  1. Buka account, maka anda mendapatkan uang tunai $5, tradingkan sampai untung, maka keuntungan bisa anda tarik.
  2. Buka account, trading di desk virtual (uang mainan), apabila anda menjadi juara bulanan atau tahunan maka anda akan mendapat hadiah uang betulan sebesar $30 untuk master of the month, dan $500 untuk master of the year.

Anda tidak perlu memilih, kedua cara diatas bisa anda jalankan bersamaan untuk menghasilkan uang dari internet. Silakan buka account DiSiNi, dan lengkapi identifikasi dengan cara upload KTP atau Passport atau SIM anda agar nanti hadiahnya bisa anda tarik ke rekening bank atau ecurrency milik anda.